Seiring bertambahnya usia ko aku sering kecele ya? 
Ntah aku yang kepedean,, ntah aku yang ga sadar diri,, ntah aku yang selalu merasa benar
dan setelah itu rasanya sangat berat untuk mengakui dan menerima kenyataan ini 
Beberapa cerita adalah cerita lama.. ceritanya gini setiap ada anak baru di kantor aku sering dipanggil "teteh" ato "mba" *untung juga sih blm ada yang manggil "ibu" * dan biasanya aku selalu bilang "panggil ajah tita.. aku kan lebih muda" ato terkadang aku bilang "kita kan seumuran" 1, 2 sampe 5 orang pertama perkataan aku itu berhasil karena anak yang baru biasanya lebih tua dari aku.. lama ke lamaan tahun berganti tahun pas ada anak baru lagi aku masih mengeluarkan perkataan yang sama tapi untuk kali ini aku menerima respon yang berbeda.. dan dia pun berkata "maaf mba saya 87 jadi saya tetap manggil mba saja" &*&^^%$)*$# 
ternyata ada yang lebih muda *udah pede padahal selalu jadi yang termuda* dan setelah itu 1,2, sampe 5 orang selanjutnya manggil aku teteh
And the story begin.. ceritanya aku lagi proyekan di suatu tempat *so so rahasia nama tempatnya* dan bertemu dengan bapak2 ditempat arsip seperti ditempat klien2 sebelumnya aku selalu manggil bapak untuk klien laki2 kalo untuk klien perempuan biasanya suka ada yang pengen dipanggil teteh. jadi lidah ku ini udah reflek pasti manggilnya bapak *masa iya mau manggil mas ato aa ato abang ato akang * ga enaklah ya.. lagian aku pikir bapak2 itu umurnya jauh lebih tua dari aku ato minimal udah pada nikah semua
Ternyata eh ternyata setelah melalui perbincangan yang cukup panjang diketahui kalo ternyata bapak2 tersebut seumuran sama aku bahkan ada yang lebih muda tapi rata2 seumuran.. gubrak aku jadi binggung antara mereka yang nampak dewasa ato aku yang so so merasa masih anak2 
Kecele lagi untuk kesekian kalinya setelah cerita ini
Ntah aku yang kepedean,, ntah aku yang ga sadar diri,, ntah aku yang selalu merasa benar
dan setelah itu rasanya sangat berat untuk mengakui dan menerima kenyataan ini Beberapa cerita adalah cerita lama.. ceritanya gini setiap ada anak baru di kantor aku sering dipanggil "teteh" ato "mba" *untung juga sih blm ada yang manggil "ibu"
* dan biasanya aku selalu bilang "panggil ajah tita.. aku kan lebih muda" ato terkadang aku bilang "kita kan seumuran" 1, 2 sampe 5 orang pertama perkataan aku itu berhasil karena anak yang baru biasanya lebih tua dari aku.. lama ke lamaan tahun berganti tahun pas ada anak baru lagi aku masih mengeluarkan perkataan yang sama tapi untuk kali ini aku menerima respon yang berbeda.. dan dia pun berkata "maaf mba saya 87 jadi saya tetap manggil mba saja" &*&^^%$)*$# ternyata ada yang lebih muda *udah pede padahal selalu jadi yang termuda* dan setelah itu 1,2, sampe 5 orang selanjutnya manggil aku teteh And the story begin.. ceritanya aku lagi proyekan di suatu tempat *so so rahasia nama tempatnya* dan bertemu dengan bapak2 ditempat arsip seperti ditempat klien2 sebelumnya aku selalu manggil bapak untuk klien laki2 kalo untuk klien perempuan biasanya suka ada yang pengen dipanggil teteh
. jadi lidah ku ini udah reflek pasti manggilnya bapak *masa iya mau manggil mas ato aa ato abang ato akang * ga enaklah ya.. lagian aku pikir bapak2 itu umurnya jauh lebih tua dari aku ato minimal udah pada nikah semua Ternyata eh ternyata setelah melalui perbincangan yang cukup panjang diketahui kalo ternyata bapak2 tersebut seumuran sama aku bahkan ada yang lebih muda
tapi rata2 seumuran.. gubrak aku jadi binggung antara mereka yang nampak dewasa ato aku yang so so merasa masih anak2 Kecele lagi untuk kesekian kalinya setelah cerita ini 
